Kapan indahnya kota bisa dinikmati dari darat dan juga dari sungai?
Dalam sejarahnya, Surabaya pernah memiliki sungai-sungai yang amat ramai sebagai lalulintas transportasi dan perdagangan. Menyebut beberapa diantaranya ada Kalimas, Kali Wonokromo dan Kali Surabaya. Ada banyak pula kali atau anak sungai yang menjadi jalur para nelayan menuju laut.
Ini mengingatkan betapa dulu kota-kota di dunia banyak yang berkembang berada di daerah pantai (muara sungai). Sungai menjadi waterfront city atau daerah depan sebuah peradaban perkotaan. Bangunan gedung, perkantoran, dan rumah-rumah penduduk dengan senang dan bangga menghadap ke sungai. Air sungai yang jernih dan perahu-perahu yang melintas dengan gagah, diiringi canda-tawa pedagang sayur dan buah-buahan, menjadi pemandangan sehar-hari yang mengasyikkan.
Tapi kemudian terjadi revolusi transportasi dari air ke daratan, yang serta-merta merubah fungsi sungai menjadi daerah belakang (hinterland). Sungai lalu berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah, kotoran atau air limbah. Sungai tak lagi membanggakan dan akhirnya dikesampingkan. Surabaya mengidap penyakit serupa dan belum bisa mentas hingga kini.
Kondisi ini memang tidak terjadi pada semua sungai di dunia. Sungai Thames di Kota London, misalnya, berhasil mempertahankan kondisinya yang bersih dan jernih menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Taman-taman tampak indah di kiri-kanan dan kombinasi gaya arsitektur modern dengan gaya kuno bangunan-bangunan perkantoran dan niaga tetap dipertahankan.
Lalu, di tengah semangat kota Surabaya mendulang pendapatan daerah dari sektor pariwisata, mungkinkan wisata air kota ini bisa menjadi andalan? Sejak puluhan tahun lalu, nampaknya sudah menjadi kesadaran bersama bahwa wisata air bisa dikembangkan menjadi obyek yang menarik. Namun, hingga kini belum membuahkan hasil. Pengembangan itu kemudian mengarah pada dua model, yaitu wisata air dan wisata bernuansa air.
Dua Nuansa
Ketika muncul gagasan pengembangan wisata air, sebenarnya ada banyak pihak yang dengan segera menangkap peluangnya. Sebut misalnya Sea Safari Cruises yang memanfaatkan perairan laut Surabaya. Kapal pesiarnya yang ketujuh dilaunching di Surabaya. Kapal itu disediakan untuk memenuhi hasrat relaksasi warga kota yang ingin enjoy mengapung di tengah laut, mengitari perairan Surabaya-Gresik-Madura. Meski belum lama beroperasi di Surabaya kapal itu segera dikirim ke Bali. Alasannya, sepi peminat.
Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Jawa Timur juga melirik Kali Surabaya. Dishub akan mengoperasikan bus air Susiger (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik), mengarungi rute sepanjang 15 kilometer lebih dimulai dari Krikilan, Karang Pilang, Rolak Gunungsari hingga Kayun. Rencananya pengoperasian bus air akan menggunakan sistem crossing (silang), dua kapal dari terminal induk awal menuju terminal induk akhir dan begitu sebaliknya. Bus air yang berkapasitas penumpang 60 orang dengan waktu tempuh paling lama 60 menit itu beroperasi dari Terminal Induk Karah, lalu Sepanjang, Bebekan dan seterusnya hingga terminal induk di Desa Cangkir Gresik.
Pengoperasian bus air itu bagus di tingkat rencana. Karena, selain berimplikasi positif terhadap kualitas dan kontinyuitas air Kali Surabaya, juga bisa mengurai kemacetan transportasi darat di Kebraon, Karangpilang, Warugunung, dan Sepanjang. Namun, lagi-lagi, rencana yang mestinya terealisasi pada 2005 lalu belum terlihat hingga kini.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Disparta) Surabaya juga hendak mengembangkan wisata air di kawasan bozem Wonorejo. Dua waduk Wonorejo, yang masing-masing seluas delapan ribu meter persegi, akan dilengkapi dengan sarana seperti alat pancing dan perahu sebagai penunjang. Layaknya wisata di waduk Jatiluhur dalam skala kecil. Pengembangan wisata air di sini, malah dijadikan sebagai starting point atau titik awal pengembangan wisata air di Surabaya.
Bahkan, Disparta juga berencana untuk menyelenggarakan transportasi air sepanjang Rolak Jagir ke arah bozem Wonorejo yang panjangnya lebih kurang lima kilometer. Karenanya, selain sebagai obyek pariwisata, perahu yang menyusuri sungai itu dapat menjadi alternatif memecah kemacetan lalulintas darat. Perahu yang disediakanpun berukuran cukup besar, mungkin lebih besar dari perahu yang selama ini digunakan untuk wisata di Taman Prestasi, di tepi Kali Mas. Perahu-perahu itu, menurut rencana, sudah harus beroperasi sejak 2004. Tapi, hingga kini, masih dalam tahap penataan waduk saja.
Masih dalam nuansa wisata air, pelabuhan Kalimas tentunya bisa menjadi daya tarik kuat. Sebelum Pelabuhan Tanjung Perak ada, pelabuhan lautnya berada di muara Kalimas. Kini pelabuhan ini digunakan sebagai tempat bongkar-muat barang, dermaga kapal, tongkang dan perahu-perahu.
Dulu, kapal-kapal dagang berukuran besar hanya bisa berlaku di selat Madura mendekati perairan Surabaya. Lantas, untuk membongkar atau memuat barang-barang kargonya digunakanlah tongkang-tongkang atau kapal-kapal sekunar. Setelah kapal-kapal kecil itu memuat barang dari tengah laut, dengan gesitnya kapal-kapal itu menelusuri Kalimas hingga mencapai pelabuhan utama yang pada waktu itu merupakan pelabuhan Kota Surabaya.
Sementara itu, Pantai Ria Kenjeran juga tak kalah menarik. Selain menawarkan keindahan pantai dan laut, kawasan ini juga makin cantik setelah dilakukan penataan baru. Sentra penjualan makanan Surabaya seperti sate kerang, kupang lontong, lontong balap, rujak cingur, ikan bakar, es dawet, dan sebagainya ataupun souvenir yang kebanyakan berbahan dasar dari laut, juga dibiarkan tetap ada.
Pada saat-saat tertentu, tempat ini juga sering mengadakan acara yang menarik. Sebut misalnya drag race di park-sirkuit, pacuan kuda, pertunjukan barongsay di saat bulan purnama, permainan layang-layang dan sebagainya. Bersebelahan dengan lokasi ini, juga dikembangkan taman hiburan yang mendukung daya tarik kawasan pantai.
Selain itu, yang dikembangkan adalah wisata bernuansa air. Obyek wisata ini tak menyuguhkan pemandangan air secara langsung. Tapi lebih pada obyek yang berkaitan dengan aktivitas air. Obyek itu diantaranya Monumen Kapal Selam (Monkasel) yang berada persis di sebelah selatan Plasa Surabaya, di bilangan Jalan Pemuda. Di sini dapat menikmati video sepanjang 20 menit yang menceritakan sejarah kapal selam. Satu yang menarik adalah kapal selam KRI Pasopati yang merupakan peninggalan era penyerbuan ke Irian Barat tahun 1962.
Kapal selam buatan Rusia ini dipotong sebanyak 16 bagian dan dirangkai menjadi sebuah monumen. Pembangunannya membutuhkan waktu selama dua tahun, mulai tahun 1996 hingga 1998. Dan tercatat sebagai salah satu monumen kapal selam asli. Selain di Surabaya, satu-satunya negara yang memiliki monumen sejenis adalah Jerman. Monkasel juga merupakan lokasi Wisata di Surabaya yang paling ramai pengunjungnya.
Ada pula patung JalesvevaJayamahe yang berlokasi di sisi barat Pelabuhan Madura. Patung setinggi 30,8 meter ini dibangun oleh seorang seniman asal Bali, Nyoman Nuarta, di atas bangunan setinggi 26,1 meter. Patung itu menggambarkan sosok Perwira Menengah TNI AL Indonesia dengan seragam lengkap menatap samudera.
Di dalamnya, terdapat diorama kisah kepahlawanan Angkatan Laut sejak zaman sebelum revolusi sampai tahun 1990-an. Bangunannya sering digunakan sebagai ruang pertemuan. Sedangkan monumennya juga difungsikan sebagai mercusuar untuk kapal-kapal yang berlayar di Selat Madura. Namun karena letaknya di kompleks Angkatan Laut, obyek wisata ini memang tak mudah dikunjungi dan disaksikan dari dekat.
Diantara berbagai obyek wisata air itu, agaknya Kalimas yang paling sering mendapat perhatian untuk pengembangannya. Salah satu alasannya, karena sepanjang Kalimas sanggup menghadirkan nuansa wisata air dan pemandangan menarik seperti bangunan-bangunan kolonial di tepi-tepi sungai. Meski, nuansa tempo dulu tak mudah dihadirkan lagi kini.
Sekilas menengok sejarahnya, daerah sepanjang Kalimas terbagi menjadi dua bagian, yaitu Westerkade Kalimas (sebelah Barat Kalimas) dan Osterkade Kalimas (sebelah Timur Kalimas) atau warga Surabaya biasa menyebutnya daerah kulon kali dan wetan kali. Daerah wetan kali merupakan daerah perdagangan, mulai dari Kembang Jepun, Cantikan, Kapasan, hingga kearah Utara jalan K.H. Mansyur (Pegirian, Nyamplungan dan lain sebagainya). Sedangkan yang termasuk daerah kulon kali antara lain jalan Gresik, Kalisosok dan di sekitar Tanjung Perak Barat. Pada 1925, di sepanjang sungai Kalimas, banyak berdiri pabrik-pabrik yang merupakan sektor industri di kota Surabaya.
Sayangnya, Kalimas terasa makin kumuh dan kurang menarik untuk dijadikan rekreasi. Bukan berarti tak ada upaya membenahi dan mengembangkan kawasan tepian Kalimas. Bahkan telah bertahun-tahun, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan nuansa indah Kalimas.
Sepanjang Kalimas yang kini masih mungkin dijelajahi adalah sepanjang Taman Prestasi di Ketabangkali hingga Jembatan Gubeng, dekat Monkasel. Meski beroperasi hanya di hari Minggu, mulai jam enam sampai jam sebelas, wisata air di sini tak pernah sepi. Dua perahu yang tersedia sepertinya sudah tak memadai lagi. Sementara airnya juga tak pernah bening lagi, sampah-sampah masih saja terserak-serak.
Dua Sisi
Diakui Juli Subianto, Kepala Disparta Kota Surabaya, pengembangan Kalimas sebagai obyek wisata air bukan hanya sebatas itu. Ada banyak pekerjaan yang mesti melibatkan berbagai pihak untuk berkejasama dalam proyek pengembangan. Meski demikian, bukan berarti pekerjaan menjadi mudah. Malah, dalam beberapa kasus, katanya, percepatan program sektor wisata air tak cepat tergapai.
Berbegai proyek yang hendak diujudkan Disparta antara lain terutama di Kalimas dekat Taman Prestasi. Di Taman Prestasi sendiri, ungkapnya, volume kegiatan akan diperbanyak, sehingga kunjungan ke tempat ini serta-merta memanfaatkan naik perahu. Dua perahu yang ada sekarang, rencananya juga akan ditambah. Selain karena dua perahu yang sudah dioperasikan 3-4 tahun itu kondisinya kurang layak, perahu lainnya malah sudah rusak.
”Idealnya di sini (Taman Prestasi, red) ada empat perahu. Dalam waktu dekat akan kita tambah dua lagi menjadi empat,” ungkapnya. Penambahan perahu itu juga akan disediakan di bagian lain Kalimas, bila pengembangannya sudah memadai. Seperti di Jembatan Merah dan daerah Ngagel. ”Masing-masing nanti kita sediakan dua perahu,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, dermaga juga akan diperbaiki. Katanya, kondisi dermaga yang ada di Taman Prestasi, misalnya, kondisinya sudah tidak layak. Tahun ini juga, rencana perbaikan dermaga akan segera dilakukan. Penambahan dermaga juga menjadi keniscayaan, seperti di Jembatan Merah dan di Ngagel.
Proyek pengembangan dalam jangka pendek masih sebatas itu. Persoalannya tidak lepas karena Disparta merasa bukan berdiri sendiri dalam rencana pengembangan wisata air Kalimas. Kendala itu barangkali bisa dipahami jika saja bukan klise. ”Memang harus ada komitmen bersama antara pemerintah maupun pihak swasta. Misalnya saja dinas pertamanan, dinas pariwisata, bersama dinas pematusan bekerjasama secara integral,” tukas Ir Benny Poerbantanoe, MSP, pengamat perkotaan.
Ia juga menyayangkan kondisi sungai dan badan sungai yang makin memprihatinkan. Padahal potensinya bagus. Contohnya, sepanjang sungai dari Joyoboyo sampai Perak Ujung, bukan hanya di Taman Prestasi sampai Monkasel, bisa diperindah squence-nya. Area untuk transitnya diperjelas, misalnya, untuk kenyamanan berperahu.
Kalau mau dikritisi, katanya, sejauhmana komitmen berbagai pihak terkait mengenai masalah ini. Dinas pertamanan tentunya bisa mendayagunakan stren kali, dan dinas pematusan melakukan proses pemeliharaan sungai dari pendangkalan. Sementara pihak swasta diberi ruang untuk terlibat dalam perlengkapan fisik pertamanan, penerangan biar tidak kumuh dan gelap.
Ia memberi contoh, pedagang kaki lima dibuatkan payung-payung, sehingga mereka bisa hidup di situ daripada tercecer di jalan. Toh seperti di Prapen-Nginden-Jemur bisa dimanfaatkan oleh pedagang bunga hias. Bisa pula didisain untuk tanaman dan diberikan trotoar untuk kenyamanan pejalan kaki. Atau di Simpang Dukuh, bisa dibuatkan jalur becak, sehingga bisa disinergikan dengan wisata air secara langsung.
Demikian juga di daerah Semut-Jembatan Merah, sekarang pinggirannya dipagari. Kalau itu dibuka, sergahnya, dan diberi dermaga tentu akan makin menarik orang yang mau ke Jembatan Merah Plaza (JMP) melewati jalur air. ”Jadi, selain mereka menikmati wisata air, mereka juga bisa singgah di tempat-tempat seperti pusat belanja yang berdekatan dengan sisi sungai, dengan mudah,” ucapnya.Di samping itu, tambahnya, di beberapa tempat mestinya bisa dijadikan dua sisi. Seperti Pasar Bunga kayun, tidak hanya bisa dilihat dari darat saja. Sambil berperahu, mereka akan lebih senang bila bisa menyaksikan pasar bunga itu dari sisi sungai. Di Pasar Keputran juga demikian. Kalau bisa dibuka dua sisi, maka wisatawan bisa menikmati panorama pasar sayur atau pasar ikan hias di Jalan Irian Barat, dari sudut sungai. ”Rancangan penataannya sebenarnya bisa dimulai dari segmen yang pendek-pendek dulu. Misal dari Delta Plaza sampai Siola. Di tepian sungai itu ditata, taman-tamannya diperindah dan fasilitas kenyamanannya ditingkatkan,” harapnya. -hm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar